Selasa, 20 Februari 2018

SISTEM EKSKRESI

SISTEM EKSKRESI MANUSIA


Hasil gambar untuk sistem ekskresi
Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
  • Defekasi
    Yang merupakan proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut dengan feses dan dikeluarkan melalui anus.
  • Ekskresi
    Pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme dan dikeluarkan bersama urin, keringat dan udara pernafasan.
  • Sekresi
    Proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal di dalam tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.
Ekskresi
Tubuh manusia menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak di perlukan tubuh seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan bilirubin. Zat sisa metabolisme merupakan zat yang harus segera dikeluarkan dari tubuh. Sesuai dengan namanya, zat ini merupakan sisa sehingga pastinya sudah tidak berguna dan tidak memberikan manfaat untuk tubuh. Sisa metabolisme berarti merupakan zat yang memang tidak baik untuk tubuh dan sengaja dibuang. Maka dari itu zat sisa metabolisme harus segera dibuang. Jika tidak bisa berubah menjadi racun untuk tubuh.
Zat sisa metabolisme juga biasanya akan mengalami pembusukan dan menimbulkan gas dalam tubuh. Biasanya zat sisa ini dikeluarkan lewat sistem ekskresi. Bisa dalam bentuk buang air kecil atau berkeringat. Maka dari itu biasanya orang sakit akan berkeringat setelah minum obat. Karena zat sisa yang tidak dibutuhkan telah dikeluarkan melalui keringat.
Seluruh sel penyusun tubuh melakukan proses respirasi seluler untuk mendapatkan energi dalam rangka melangsungkan kehidupannya. Proses respirasi seluler menghasilkan zat sisa berupa air dan karbon dioksida.air dapat dikeluarkan lewat ginjal dalam bentuk urine, selain itu air dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat, dan karbondioksida dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasan
Setiap organ ekskresi pasti memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang berfungsi untuk mengekskresikan urea, air, karbondioksida, empedu, dan keringat. Semuanya ini bekerja membentuk sistem ekskresi pada manusia. Berikut adalah alat ekskresi manusia dan zat yang dikeluarkan oleh masing-masing alat ekskresi.
1.     Ginjal
Ginjal mengeluarkan berbagai macam zat yaitu:
1.                 Air.
Urin yang dihasilkan ginjal berwujud cair. Ini disebabkan oleh kandungan air di dalamnya yang mencapai 95%. Air ini berasal dari air yang kita minum dan kemudian diserap oleh usus besar, diambil oleh darah, dan kemudian darah tersebut disaring oleh ginjal.
2.                 Ureaasam urat, dan amonia 
adalah hasil dari pembongkaran/perombakan protein yang terjadi di dalam hati.
3.                 Empedu 
adalah hasil dari perombakan sel darah merah di dalam hati. Empedu memberikan warna kuning pada urine.
4.                 Garam,
dan zat lainnya yang bersifat racun atau berlebihan kandungannya di dalam tubuh.
2. Kulit
Kulit mengeluarkan keringat yang mengandung natrium klorida (NaCl) yang merupakan struktur garam dapur. Itulah sebabnya mengapa keringat pada manusia terasa asin. Keringat dikeluarkan oleh kulit untuk mengatur suhu tubuh.
3. Paru-Paru
Paru-paru merupakan bagian dari sistem pernapasan pada manusia Paru-paru berfungsi sebagai alat pertukaran oksigen dalam darah. Karena udara tidak mengandung oksigen murni, maka paru-paru akan mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut seperti karbon dioksida dan uap air.
4. Hati
Hati mengeluarkan urea dan amonia yang merupakan hasil dari perombakan sel darah merah di dalam hati. Urea dan amonia akan diproses di dalam ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Zat sisa metabolisme berupa molekul-molekul kompleks. Zat sisa metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh melalui proses eksreksi, seperti H2O, CO2, NH3, asam urat,dan zat warna empedu. Hal ini dikarenakan apabila zat tersebut masih berada di dalam tubuh, maka akan menimbulkan racun yang akhirnya berdampak pada munculnya kelainan atau penyakit pada tubuh manusia.

1.     H2O yang berlebihan dalam tubuh juga dapat menyebabkan kelainan pada sistem pernapasan.
2.     CO2 atau karbondioksida adalah zat sisa dari pembakaran makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Karbondioksida yang berlebih dalam tubuh akan menyebabkan kelainan dalam sistem pernapasan.
3.     NH3 atau amonia adalah sisa hasil pembongkaran makanan yang mengandung protein. Kelebihan zat ini akan menyebabkan racun bagi sel-sel dalam tubuh.
4.     Asam urat adalah zat sisa yang mengandung nitrogen, dimana zat ini juga dapat memberikan racun bagi tubuh, walau kadar racun dalam zat ini lebih rendah jika dibandingkan amonia.
5.     Zat warna empedu adalah sisa pembongkaran sel darah merah yang dilakukan oleh hati kemudian disimpan dalam kantung empedu dalam tubuh. Kelebihan zat ini dalam tubuh juga dapat memberikan racun bagi sel-sel tubuh.

Fungsi Sistem Ekskresi
1. Ginjal
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Ternyata, ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal.
Ginjal memiliki beberapa fungsi penting, anatra lain :
§  Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
§  Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
§  Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
§  Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
§  Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

Bagian-bagian ginjal :
§  Korteks: bagian ginjal yang terdapat badan malpighi (glomerulus dan kapsula bowman), tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
§  Nefron: tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
§  Medula: Terdiri dari 9 sampai 14 bagian yang berbentuk piramid. Di dalamnya terdapat lengkung henle dan tubulus kolektivus.
§  Pelvis: tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
§  Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
§  Kapsula bowman: kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
§  Tubulus kontortus proksimal: tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
§  Lengkung henle: Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
§  Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
§  Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.
2. Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Aliran udara dalam alveolus terjadi karena perbedaan tekanan udara di atmosfer dengan udara di dalam alveolus. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan volume rongga dada dan rongga perut akibat gerakan kontraksi dan relaksasi otot dada dan otot perut. Pada saat inspirasi, tekanan udara paru-paru lebih rendah 1-2 mmHg dibandingkan  tekanan udara di atmosfer dan sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan udara paru-paru lebih tinggi 2-3 mmHg dibandingkan dengan tekanan udara atmosfer.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Pada hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang  dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit.
hati juga berfungsi :
§  sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
§  menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
§  mengatur kadar gula dalam darah
§  sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
§  menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
§  menguraikan molekul hemoglobin tua
§  menghilangkan hormon-hormon berlebihan
4. Kulit
Seluruh permukaan  tubuh kita  terbungkus oleh  lapisan  tipis yang  sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di  lapisan anggota  tubuh  yang paling  luar dan berhubungan  langsung dengan lingkungan sekitar.
Kulit memiliki fungsi sebagai berikut :
§  Mengeluarkan keringat;
§  Pelindung tubuh;
§  Menyimpan kelebihan lemak;
§  Mengatur suhu tubuh;
§  Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit  jangat), dan  hipodermis  (jaringan  ikat  bawah  kulit).
Zat sisa metabolisme adalah zat yang dihasilkan sebagai sisa proses metabolisme yang merubah makanan dengan bantuan oksigen menjadi energi.

Zat sisa metabolisme ini berupa karbon dioksida (CO2), amonia (NH3), urea serta air.

Zat sisa metabolisme yang berupa cairan ini dijeluarkan melalui sistem eksresi yaitu ginjal dan kulit. Sementara zat sisa yang berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari paru-paru melalui pernafasan.

Zat sisa metabolisme ini harus dikeluarkan dari tubuh karena berbahaya. 

Misalnya kadar urea yang berlebih dalam darah atau yang diaebut sebagai uremia, ini akan membuat kita menjadi muntah-muntah, detak jantung tidak teratur, susah nafas bahkan kematian. Kadar urea berlebih ini timbul karena urea tidak bisa dikeluarkan dari darah dan dari tubuh. Hal ini bisa disebabkan karena gagal ginjal.

Sementara itu bila kadar karbon dioksida di darah berlebih atau hypercapnia, maka akan membuat tubuh menjadi lemas, kepala pusing dan tekanan darah tinggi. Kelebihan kadar karbon dioksida ini terjadi bila paru-paru gagal menyaring karbon dioksida tersebut dari darah, misalnya karena kanker.


https://youtu.be/GZUbcW9kDBs



0 komentar:

Posting Komentar

 

Tulisan Berharga Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang